Bagi Karang Taruna Lawang Kidul, hadirnya fasilitas ini bukan hanya sekadar bantuan, melainkan awal dari gerakan inovasi lingkungan dan ekonomi kerakyatan. Melalui workshop pupuk FABA, pemuda desa dapat belajar, berkreasi, sekaligus berkontribusi langsung terhadap isu ketahanan pangan dan keberlanjutan lingkungan.
FABA sendiri merupakan sisa pembakaran batubara di PLTU. Selama ini, limbah tersebut kerap dipandang sebelah mata. Namun melalui inovasi pengolahan yang dilakukan PLN bersama Karang Taruna, FABA kini berubah menjadi pupuk ramah lingkungan yang bisa membantu meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas tanaman.
Baca Juga:
Ajang Electricity Connect 2024, PLN Nusantara Power Tampilkan Inovasi Hijau
Langkah ini sejalan dengan misi PLN Nusantara Power yang tidak hanya berorientasi pada penyediaan energi listrik, tetapi juga peduli pada aspek sosial, ekonomi, dan ekologi. Di sisi lain, program ini juga menguatkan posisi Karang Taruna sebagai motor penggerak pemuda di tingkat akar rumput.
Dengan adanya sinergi ini, Karang Taruna Lawang Kidul diharapkan menjadi pionir dalam pengembangan produk pupuk berbasis FABA, yang kelak bisa diperluas ke desa-desa lain di Kabupaten Muara Enim.
Inovasi FertAMax menjadi bukti nyata bahwa ketika perusahaan, pemerintah, dan pemuda bergandengan tangan, limbah bisa disulap menjadi berkah—membawa manfaat ganda bagi lingkungan sekaligus kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga:
Ajang Electricity Connect 2024, PLN Nusantara Power Tampilkan Inovasi Hijau