Direktur Retail dan Niaga PLN, Edi Srimulyanti menjelaskan, kolaborasi PLN dengan Coca-Cola menjadi bukti keseriusan kedua belah pihak mendukung target pemerintah mencapai Net Zero Emissions (NZE) di tahun 2060 atau lebih cepat. Dengan ini, CCEP Indonesia akan mendapatkan REC yang bersumber dari Pembangkit energi terbarukan.
Untuk penyalurannya, PLN akan melakukannya dalam tiga tahap selama tiga tahun. Dengan rincian, 14.079 unit REC di tahun 2023, 29.566 unit REC di tahun 2024, dan 46.566 unit REC di tahun 2025. Sehingga, total penyalurannya sebanyak 90.211 unit REC.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Edi menambahkan, REC PLN merupakan inovasi produk dari PLN untuk memfasilitasi pelanggan yang membutuhkan klaim penggunaan energi terbarukan. Selain itu, penggunaan REC menguntungkan bagi pelaku bisnis dan industri karena tidak perlu lagi berinvestasi besar untuk mendapat energi hijau.
”REC menjadi produk hijau PLN yang memudahkan pelanggan untuk mendapatkan pengakuan atas penggunaan energi terbarukan yang transparan, akuntabel, dan diakui secara internasional,” lanjut Edi.
Edi mengungkapkan, sejak diterbitkan pada tahun 2020, layanan REC PLN semakin diminati para pelaku industri yang aware akan ancaman perubahan iklim. Tercatat, sampai November 2023, permintaan REC PLN tumbuh lebih dari 10 kali lipat dibanding 2021 dengan lebih dari 300 Corporate Buyer.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
“PLN terus membuka kesempatan bagi pihak mana pun yang ingin memperoleh suplai energi terbarukan dengan menggunakan layanan Green Energy as a Service dari PLN,” tutur Edi.
Sementara itu, Direktur Public Affairs, Communications, and Sustainability CCEP Indonesia Lucia Karina mengatakan, CCEP Indonesia berkomitmen menjadi katalisator suksesnya transisi energi di Indonesia.
Pihaknya melihat, upaya ini adalah bagian dari gerakan yang bertujuan untuk menyelamatkan bumi dan juga untuk mensejahterakan masyarakat.