SUMSEL.WAHANANEWS.CO, Pagar Alam – Sejak resmi beroperasi pada tahun 2020, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Rantau Dedap, Sumatera Selatan tahap pertama telah menyumbang energi sebesar 91,2 megawatt bagi jaringan listrik nasional. Tak hanya jadi lumbung energi, PLTP yang berdiri di lahan seluas 124,5 hektare dan melintasi tiga wilayah, Muara Enim, Lahat, dan Kota Pagar Alam juga menjadi sumber harapan baru lewat kontribusi dana bonus yang terus mengalir ke daerah.
Dikelola oleh PT Supreme Energy Rantau Dedap (SERD), proyek ini diproyeksikan menyumbang pendapatan negara bukan pajak (PNBP) sebesar 106,87 juta dolar AS. Dari jumlah tersebut, sekitar 17 juta dolar dialokasikan sebagai dana bonus produksi bagi ketiga wilayah terdampak, yang pembagiannya sudah dimulai sejak 2021.
Baca Juga:
PLN Beri Diskon Tambah Daya Listrik 50 Persen, Begini Caranya
Wakil Wali Kota Pagar Alam, Bertha, dalam rapat pembahasan bonus produksi panas bumi PT SERD yang digelar di ruang Besemah Tige Setdako Pagar Alam pada Rabu (14/5/2025), menekankan pentingnya transparansi dan pemerataan pemanfaatan dana tersebut. Ia meminta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk melaporkan besaran bonus yang telah diterima Kota Pagar Alam dan penggunaannya sejak 2021 hingga 2024.
“Dana ini harus sampai ke masyarakat. Pemanfaatannya harus nyata dalam bentuk pembangunan infrastruktur, fasilitas publik, dan peningkatan kesejahteraan warga,” tegas Bertha.
Ia juga menyoroti perlunya pembagian yang adil dan proporsional antara ketiga daerah, sesuai dengan kesepakatan awal.
Baca Juga:
PLN Beri Diskon Tambah Daya Listrik 50 Persen, Begini Caranya
“Ini bukan sekadar angka. Ini soal keadilan bagi masyarakat di Muara Enim, Lahat, dan Pagar Alam. Setiap rupiah harus bermuara pada kemajuan bersama,” ujarnya.
Dalam keterangannya kepada Sumsel.WahanaNews.co, Kamis (15/5/2025), Bertha menyebut dana bonus yang diterima Pagar Alam selama beberapa tahun terakhir telah digunakan untuk pembangunan infrastruktur penting, seperti irigasi, perbaikan jalan, dan sistem perpipaan.
“Rinciannya bisa dilihat di Kantor Kecamatan Dempo Selatan,” tambahnya.
PT SERD sendiri merupakan hasil kolaborasi strategis antara PT Supreme Energy, ENGIE, Marubeni Corporation, dan Tohoku Electric Power, dengan target kapasitas akhir sebesar 220 MW—cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik sekitar 130 ribu rumah.
Energi yang dihasilkan dari perut bumi itu kini tak hanya menyalakan lampu-lampu rumah, tapi juga menyalakan harapan akan masa depan yang lebih cerah bagi masyarakat di kaki Bukit Barisan.
[Redaktur : Sobar Bachtiar].