Melalui kegiatan ini, Batik Petule motif khas yang mencerminkan identitas dan budaya Muara Enim dikemas menjadi karya busana yang elegan, modern, dan berkarakter. Fashion show ini sekaligus menjadi ruang ekspresi bagi perempuan Muara Enim untuk menunjukkan kreativitas, kepercayaan diri, dan kebanggaan terhadap produk lokal.
Peringatan Hari Ibu ke-97 menjadi momentum penting untuk:
• Menghargai kontribusi perempuan dalam keluarga, masyarakat, dan pembangunan daerah.
• Mengenang perjuangan perempuan Indonesia dalam memperjuangkan hak dan kedudukan yang setara.
• Mendorong perempuan Muara Enim untuk terus meningkatkan kualitas diri dan mengambil peran aktif dalam berbagai bidang pembangunan.
Baca Juga:
HKG PKK ke-53, Pemkab Labura Dorong Inovasi dan Pemberdayaan Keluarga
Hj. Heni Pertiwi Edison menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya menonjolkan sisi estetika, tetapi juga berperan dalam mempromosikan UMKM lokal serta mendorong pelestarian budaya daerah melalui batik khas Muara Enim.
Momentum Meriah dan Berdampak Ekonomi
Pada sesi penutupan sidang isbat, sebanyak 35 pasangan hadir secara langsung dan disambut dalam suasana yang dibuat menyerupai pesta pernikahan, lengkap dengan tari-tarian, hiburan, dan pertunjukan fashion show. Bupati Edison menyoroti bahwa kegiatan ini juga memberi dampak ekonomi nyata bagi pelaku usaha tata rias dan industri kreatif lokal.
Baca Juga:
Lomba Desa PKK 2025, Bupati Fery: PKK Fondasi Pembangunan dan Ketahanan Keluarga
“Dibalik kemeriahan acara, terdapat kontribusi ekonomi yang dirasakan pelaku usaha rias dan busana. Setidaknya 65 pasangan memberikan dampak positif bagi UMKM kita,” ujar Bupati.(ADV)
(Redaktur: Hendrik Isnaini R)