SUMSEL.WAHANANEWS.CO, - Di kedalaman bumi Nusantara, tersembunyi sumber daya luar biasa yang tidak hanya menghangatkan perut bumi, tetapi juga menyalakan harapan bangsa yakni melalui energi panas bumi. Di tangan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE), kekuatan alam ini diubah menjadi sumber energi hijau yang menggerakkan listrik, kehidupan, dan masa depan Indonesia menuju era rendah karbon.
Sebagai bagian dari Subholding Power & New Renewable Energy (PNRE) Pertamina (Persero), PGE berdiri di garis depan transisi energi nasional. Dengan pengalaman panjang lebih dari tiga dekade, perusahaan ini menjadi pelopor pengembangan panas bumi di Indonesia, negeri ini menyimpan sekitar 40% potensi panas bumi dunia.
Baca Juga:
Tahun 2027, Semua Penerbangan Internasional ke Indonesia Wajib Pakai Avtur Ramah Lingkungan
Menyala dari Perut Bumi Nusantara
Hingga kini, PGE mengelola 15 Wilayah Kerja Panas Bumi dengan total kapasitas terpasang mencapai 1.932 megawatt (MW). Sebanyak 727 MW dioperasikan langsung oleh PGE, sementara 1.205 MW dikelola bersama mitra melalui skema Kontrak Operasi Bersama (KOB). Angka itu setara dengan sekitar 70% kapasitas panas bumi nasional, yang setiap tahunnya mampu menekan emisi karbon hingga 10 juta ton CO₂.
Bagi PGE, setiap megawatt yang dihasilkan bukan sekadar energi listrik, melainkan simbol komitmen terhadap bumi dan manusia. Dari Lumut Balai di Sumatera Selatan, Kamojang di Jawa Barat, hingga Lahendong di Sulawesi Utara, PGE menghadirkan energi bersih yang menerangi tanpa merusak.
Baca Juga:
Purbaya Sentil Pertamina, Agung Wicaksono: Kami Panas-panasan Bangun Kilang
Dari Energi ke Kehidupan
PGE memahami bahwa energi hijau tidak hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat sekitar wilayah operasi. Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), PGE menanamkan filosofi “Green Energy, Green Living”, mengintegrasikan energi bersih dengan pemberdayaan ekonomi lokal, konservasi alam, dan inovasi sosial.
Di berbagai daerah, PGE membantu masyarakat bertransformasi menjadi desa mandiri energi, seperti pengembangan Belanting River Tubing di Lumut Balai yang mengubah potensi sungai menjadi wisata ekologi berkelanjutan. Program seperti ini bukan hanya meningkatkan pendapatan warga, tapi juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga harmoni antara manusia dan alam.
Menapaki Jalan Dekarbonisasi
Sebagai perusahaan terbuka dengan kode saham PGEO, PGE terus memperkuat posisinya sebagai world-class green energy company. Langkah strategis menuju Net Zero Emission 2060 diwujudkan dengan memperluas portofolio energi terbarukan, pengembangan produk turunan panas bumi seperti green hydrogen, serta peningkatan efisiensi teknologi pembangkit.
Komitmen ini didukung oleh reputasi Environmental, Social, and Governance (ESG) yang gemilang. PGE meraih 18 penghargaan PROPER Emas sejak 2011 hingga 2025, ini sebuah pengakuan atas kinerja lingkungan terbaik dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.
Menyala untuk Negeri, Hijau untuk Bumi
Jejak langkah PGE membuktikan bahwa transisi energi bukanlah mimpi, melainkan kenyataan yang sedang tumbuh di jantung bumi Indonesia. Dari uap panas yang keluar dari perut bumi, lahirlah energi bersih yang menyalakan sekolah, rumah, hingga pabrik, sekaligus menjaga bumi tetap lestari untuk generasi mendatang. Dengan semangat inovasi, keberlanjutan, dan kolaborasi, Pertamina Geothermal Energy terus menyalakan api hijau dari perut bumi, untuk Indonesia yang mandiri energi, sejahtera, dan berkelanjutan.
Penulis : Sigit Eko Raharjo
untuk lomba AJB 2025