SUMSEL.WAHANANEWS.CO, Palembang - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) bersama ratusan siswa SMA negeri di wilayah tersebut bergotong royong membersihkan sampah di sekitar Pasar Jakabaring, Kota Palembang.
Sekda Sumsel Edward Candra di Palembang, Selasa (18/3/2025), mengatakan kegiatan itu bertujuan agar para siswa tersebut lebih peduli terhadap penanganan sampah di lingkungan sekitarnya.
Baca Juga:
Pemprov Lampung Perluas Program Bank Sampah untuk Kurangi dan Kelola Sampah
"Kami juga menuangkan cairan eco enzyme ke anak sungai di sekitar lingkungan Jakabaring. Hal ini dilakukan guna meningkatkan kualitas air, serta membantu menghilangkan bau tidak sedap dari sungai yang tercemar," katanya.
Ia menjelaskan kebijakan pengelolaan sampah di Sumsel telah diperkuat melalui Kebijakan dan Strategi Daerah dalam Pengelolaan Sampah (Jakstrada).
Kebijakan itu mencakup pengurangan sampah dari berbagai sumber, seperti rumah tangga, perkantoran, pasar, dan tempat umum lainnya.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Gelar Rapat Bahas Solusi Pengelolaan Sampah Nasional di Istana Merdeka
"Kemudian, pengelolaan sampah yang bermacam-macam tadi bisa didaur ulang, dan bisa dimanfaatkan sehingga memiliki nilai ekonomis. Ini juga untuk mengurangi sampah-sampah yang di tempat pembuangan akhir (TPA)," ujarnya.
Meskipun demikian, kata dia, hal itu masih memerlukan evaluasi terutama untuk sampah-sampah di tempat pembuangan sementara (TPS) agar lebih cepat lagi untuk bisa diangkut ke TPA atau pada proses-proses pemilahan lainnya.
Menurut dia, edukasi tentang pengelolaan sampah itu tidak hanya dilakukan di tingkat sekolah dasar hingga menengah, tetapi juga di perguruan tinggi.
"Kami menerapkan prinsip 3L (Lihat, Lawan, Laksanakan), sehingga diharapkan sampah-sampah ke depannya dapat berkurang, serta sampah tersebut bisa dikelola agar bisa memiliki nilai ekonomis," kata Edward.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Provinsi Sumatera Selatan Herdi Apriansyah mengatakan kegiatan gotong royong itu sebagai salah satu langkah untuk mengedukasi siswa terkait permasalahan sampah.
"Hari Peduli Sampah ini tentunya menjadi momentum untuk mengedukasi para siswa agar memiliki kesadaran terhadap sampah, yang nantinya dapat mereka terapkan ke masyarakat sejak dari sekarang," katanya.
Melalui kegiatan itu, kata dia, semua pihak baik masyarakat maupun pemerintah diajak untuk lebih peduli terhadap penanganan sampah yang ada di lingkungan sekitarnya.
"Jika siswa sudah memiliki kesadaran tentang sampah, apa itu sampah, bagaimana pemilahan sampah. Ke depannya, saat mereka katakanlah sudah di masyarakat, mereka jadi bisa menerapkan tentang pemilahan sampah, serta pengertian sampah bagi kehidupan mereka," kata dia.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]