SUMSEL.WAHANANEWS.CO, Pagar Alam - Warga Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan mengeluhkan sulitnya mendapatkan LPG 3 kilogram. Pasalnya, gas bersubsidi yang Harga Eceran Tertingginya (HET) sudah menjadi Rp 23 ribu tersebut, kini hanya dapat dibeli di pangkalan resmi, tidak lagi tersedia di warung-warung seperti sebelumnya. Untuk mendapatkannya di pangkalan tidak jarang warga harus mengantri hingga berjam-jam, pemandangan tersebut terjadi hampir setiap hari dan setiap sudut Kota Pagar Alam.
"Sangat susah sekarang untuk mendapatkan gas meskipun harganya sudah naik jauh, harus keliling dan antri berjam-jam," kata Hartono (70) warga Gang Sakti Kelurahan Sidorejo Kecamatan Pagar Alam Selatan, Sabtu (15/3/2025).
Baca Juga:
Pemkab Bogor Terapkan Kebijakan Baru untuk Atur Penjualan Gas Elpiji 3 Kg
Ia mengatakan, sudah beberapa bulan ini dirinya harus berebutan mengantri dengan ratusan warga lainnya di pangkalan demi mendapatkan LPG 3 kilogram.
“Sudah beberapa bulan ini kami berebutan dan mengantri, ya bagaimana lagi, meski sulit dan mahal dapur harus ngebul,” lanjutnya saat dikonfirmasi Sumsel.Wahananews.Co, di tengah ratusan pengantri lainnya.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Perindagkop dan UKM) Kota Pagar Alam, Hermansyah dikonfirmasi saat digelar Operasi Pasar LPG 3 kilogram oleh Pemkot Pagar Alam Di alun-alun Selatan, Sabtu (15/3/2025), mengatakan pihaknya sudah sering memantau kelapangan terkait sulitnya warga mendapatkan LPG 3 kilogram dan sudah berkomunikasi dengan agen-agen yang berizin diKota Pagar Alam untuk mencarikan solusinya.
Baca Juga:
Pemprov Kalimantan Utara Siap Awasi Kebijakan Pembelian LPG 3 Kg Langsung
“Pihak Perindagkop tidak tutup mata terkait sulitnya warga mendapatkan gas. Kita sudah sering berdiskusi dengan berbagai pihak untuk mencarikan solusinya, termasuk agen-agen resmi,”terangnya.
Hermansyah yang didampingi perwakilan Pertamina Regional Sumatera Bagian Selatan, Alvin menambahkan. LPG 3 kilogram tidak langkah, karena dari catatan pihaknya kuota untuk Kota Pagar Alam perhari rata-rata 4.480 tabung. Jika dibandingkan dengan jumlah kepala keluarga (KK) lebih kurang 64 ribu 6.900 diantaranya termasuk penduduk kurang mampu, maka pasokan tersebut bisa memenuhi kebutuhan warga Kota Pagar Alam.
“Dalam catatan kami, pasokan LPG 3 kilogram untuk Kota Pagar Alam rata-rata 4.480 tabung perhari, jadi gas sebenarnya tidak langkah,”imbuh dia.
Namun Hermansyah tidak menampik, kemungkinan penyaluran LPG 3 kilogram di Kota Pagar Alam kurang tepat sasaran dan pihaknya tidak berkewenangan untuk menindak secara tegas selain teguran. Dicontohkannya, gas berlabel subsidi dari pemerintah ini diperuntukan bagi masyarakat kurang mampu, namun tidak sedikit usaha-usaha yang beromzet jutaan perhari masih menggunakan LPG 3 kilogram, rumah makan, ternak ayam potong dan usaha lain yang perhari bisa menghabiskan hingga puluhan tabung gas.
“Masih banyak usaha-usaha yang seharusnya menggunakan LPG non subsidi, tetapi mereka menggunakan gas bersubsidi, kami hanya bisa memberikan teguran,’ujar Hermansyah.
Perwakilan Pertamina Regional Sumatera Bagian Selatan, Alvin yang menghadiri Operasi Pasar LPG 3 kilogram yang digagas Pemkot Pagar Alam, tidak memberikan komentarnya terkait sulitnya warga Kota Pagar Alam memperoleh LPG 3 kilogram.
“Hubungi saja pimpinan kami mas di Palembang,”kilahnya. [Redaktur : Sabar Bahtiar]