Sumsel.WahanaNews.co - BMW Group Indonesia bersama dengan PT PLN (Persero), PT Haleyora Power, dan PT Tri Energi Berkarya umumkan kolaborasi strategis melalui penandatanganan layanan home-charging untuk pembeli kendaraan listrik untuk merek BMW dan MINI.
Melalui kerjasama ini, maka konsumen akan mendapatkan berbagai dukungan untuk mendapatkan layanan charging di rumah secara maksimal.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Layanan home-charging yang dimaksud ini mulai dari layanan tambah daya listrik, peralatan home charger, pemasangan home charger, dan diskon tarif listrik penggunaan home charger pada malam hari sebesar 30 persen.
Director of Communications BMW Group Indonesia, Jodie O’tania menjelaskan, kolaborasi ini untuk meningkatkan kemudahan pelanggan dalam mendapat kebutuhan listrik khususnya home-charging. BMW, PLN dan Haleyora Power, serta TEB bersama-sama mendukung program pemerintah untuk terus tingkatkan ekosistem kendaraan listrik.
"Hal yang membedakan antara BMW dengan kendaraan listrik lainnya adalah Wallbox Charger sudah termasuk dalam paket pembelian, dan untuk survey hingga pemasangan dibantu secara langsung oleh BMW dan PLN bersama mitranya. Pelanggan kendaraan listrik BMW i akan mendapatkan kemudahan untuk pemasangan BMW Wallbox oleh PLN, dan biaya yang terjangkau," ujar Jodie di ajang IIMS 2024, dikutip Sabtu (24/2/2024).
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
"Untuk penambahan daya 3 fasa 16.500 VA pelanggan hanya perlu mengeluarkan biaya sebesar Rp450.000 dari harga normal Rp16.000.000, dan masih banyak beragam paket lainnya dengan harga terjangkau," sambung Jodie.
Sementara, Executive Vice President Penjualan dan Pelayanan Pelanggan Retail PT PLN (Persero), Tonny Belammy menyatakan, kerjasama yang akan ditanda tangani ini adalah batu pijakan penting dalam upaya untuk melakukan transisi energi. Mengingat, sektor transportasi adalah salah satu penyumbang emisi karbon tertinggi di Indonesia.
"Hari ini, emisi karbon sektor transportasi sudah menyumbang lebih dari 280 juta ton CO2 per tahun. Jika tidak ada yang berubah, maka pada tahun 2060 emisi karbon transportasi akan terus bertambah sampai 860 juta ton CO2 per tahun," ujar Tonny.