WahanaNews - Sumsel | Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan (Sumsel) mengingatkan warga masyarakat untuk mewaspadai tanah longsor yang rawan terjadi saat musim hujan.
Manager Pusdalops BPBD OKU, Gunalfi mengatakan, intensitas curah hujan tinggi yang terjadi sejak beberapa hari terakhir menimbulkan tanah bergerak di beberapa daerah di kabupaten itu yang berpotensi longsor.
Baca Juga:
Pemkab Rejang Lebong Kirim Bantuan Alat Berat Atasi Longsor di Lebong
Longsor yang terjadi di Kelurahan Saung Naga, Kecamatan Baturaja Timur pada Minggu (26/2) petang, merusak dua rumah warga yang nyaris ambruk serta fasilitas jalan membentuk lubang besar akibat tanah bergerak.
Meski longsor tidak menimbulkan korban jiwa namun bangunan rumah warga rusak dan jalan utama terpaksa ditutup sementara waktu karena dikhawatirkan semakin ambles hingga membahayakan pengguna jalan.
"Kecamatan Baturaja Barat ini memang termasuk salah satu daerah di Kabupaten OKU yang dipetakan rawan longsor sehingga masyarakat harus lebih waspada," ujarnya di Baturaja, dikutip Selasa (28/2/2023).
Baca Juga:
Dinas PUPR Kota Tangerang Pastikan 12 Embung Berfungsi Sebagai Pengendali Banjir
Selain Baturaja Barat, lanjutnya, daerah rawan longsor di Kabupaten OKU meliputi Kecamatan Ulu Ogan, Muara Jaya, dan Pengandonan karena berada di kawasan perbukitan dan dekat dengan Daerah Aliran Sungai (DAS) Ogan.
Pihaknya pun membentuk tim reaksi cepat guna menanggulangi banjir dan tanah longsor memasuki puncak musim hujan tahun ini.
Tim reaksi cepat ini melibatkan pemangku kepentingan terkait mulai dari TNI, Polri, Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Kabupaten OKU yang bertugas sesuai bidang masing-masing.
Posko penanggulangan bencana sudah dibentuk di seluruh kecamatan agar jika terjadi bencana alam dapat ditanggulangi sedini mungkin sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.
"Tim BPBD OKU bersama unsur terkait juga melakukan pemantauan cuaca 1x24 jam dan meneruskan peringatan dini dari BMKG kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi bencana alam," pungkasnya.[mga]